1. Ikhtisar
1.1 Sistem Ikhtisar
Warehouse Management System Rental atau Sistem Manajemen Penyewaan Pergudangan merupakan kunci utama dalam suppply chain (rantai pasok), dimana yang menjadi tujuan utama adalah mengontrol segala proses yang terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman), receiving (penerimaan), putaway (penyimpanan), move (pergerakan) dan picking (pengambilan).
Paradigma baru yang terjadi sekarang ini adalah dengan integrasi proses-proses yang ada dengan menggunakan suatu teknologi seperti WiFi LAN, Radio Frequency, Biztalk, Email dan teknologi informasi lainnya. Dengan WMS, kita dapat mengontrol proses pergerakan dan penyimpanan dengan lebih baik, pemakaian space gudang dengan lebih optimal, meningkatkan efektifitas proses penerimaan dan pengiriman serta mengetahui jumlah stok dengan lebih akurat pada setiap waktu.
Sehubungan dengan hal tersebut maka aplikasi ini dibuat untuk membantu proses bisnis pada PT.Simpana Baranga yang bergerak dibidang penyewaan gudang sehingga dapat bersaing dan maju dalam menghadapi paradigma saat ini.
1.1 Sistem Konteks
Sistem Konteks sudah dijelaskan di dokumen SRS, yang pada intinya pelanggan baik tetap maupun tidak tetap merupakan Sumber utama dari Informasi / Data (External Entity) dan user atau pemakai dari sistem merupakan Sumber data lainnya yang mengelola dan memberikan informasi mengenai barang/ paket yang dititipkan kepada PT Simpana Baranga
1.2 Stakeholders
System owners:
a) Manajemen PT.Simpana Baranga sebagai pihak yang akan mengelola
System users:
External user:
a) Pelanggan / penyewa tetap
b) Pelanggan Tidak Tetap
Internal user:
a) Pihak manajemen PT Simpana Baranga
System designer dan System builder:
b) Abdul Rozaq
System analyst:
a) Evi Nurmayasari
b) Pihak manajemen PT Simpana Barang
External Service Provider:
a) Compaq® sebagai vendor yang bekerja sama dalam menyediakan Hardware yang dibutuhkan sistem.
b) Microsoft® sebagai vendor yang bekerja sama dalam menyediakan operating System yang akan digunakan sistem.
Project Manager:
a) Evi Nurmayasari
Kepentingan utama dari stakeholder ini adalah pemanfaatn dari sistem dan waktu respon yang efisien dan efektif
1.3 Ruang Lingkup Dokumen
Dalam dokumen ini, kami akan menjelaskan dua kemungkinan arsitektur untuk Sistem Manajemen Pergudangan, membandingkan berbagai kualitas atribut, dan kemudian memilih satu yang paling sesuai, yang akhirnya diusulkan arsitektur untuk Sistem Manajemen Pergudangan. Dengan membahas dua alternatif, kami juga menyediakan alasan untuk memilih arsitektur final,Untuk arsitektur, kami hanya mempertimbangkan komponen.
1.4 Definisi
a) Transaksi : Segala sesuatu yang terjadi dalam proses sistem dari mulai pendaftaran , penyewaan , penempatan barang sampai dengan pengambilan barang
b) Penyewaaan : Proses meminjamkan sesuatu / barang / tempat/Jasa/ dengan mengambil keuntungan berupa biaya /ongkos dari pemilik yang dalam hal ini adalah PT.Simpana Baranga
c) Penyewa : dalam hal ini perusahaan membagi menjadi dua kategori yaitu penyewa tetap dan penyewa tidak tetap. Penyewa tetap adalah perusahaan yang memiliki kontrak perjanjian kerjasama minimal satu tahun untuk menyewa ruang gudang sedangkan penyewa tidak tetap hanya menyewa tempat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
d) Laporan penyewaan : dalam hal ini ditujukan kepada manajer dan administrasi sebagai kebutuhan informasi yang berupa data barang dengan perhitungan data barang masuk maupun data barang keluar yang diperoleh dari hasil transaksi penyewaan.
e) Lot (lokasi penempatan) adalah memantau lokasi penempatan apakah statusnya penuh atau tidaknya dalam gudang.
2. Desain Arsitektur
2.1 Arsitektur 1 : Model Repositori
Arsitektur ini terdiri dari penyewaan gudang, yang berisi informasi tentang data barang masuk, data barang keluar, kategori penyewa maupun status lokasi penempatan barang apakah penuh atau tidaknya saat ini. Ada yang terpisah modul untuk melakukan berbagai tugas seperti perhitungan jumlah data barang, dll. Berikut ini adalah komponen prinsip arsitektur ini.
# | Komponen | Tipe komponen | Deskripsi |
1 | Data Repositori | Database | database yang berisi informasi tentang data barang masuk, data barang keluar kategori penyewa dan lokasi penempatan barang (lot). |
2 | Remote berbagi harga sewa database | Database(website) | Database ini bisa diakses oleh orang-orang yang terbatas yang hanya terlibat dalam perusahaan tersebut. |
3 | Master Controller Pengolahan ( Interface modul) | Modul proses tatap muka pengguna | Ini pada dasarnya adalah modul antarmuka pengguna yang berinteraksi dengan user dan komputer dan membuat panggilan yang sesuai dengan modul lainnya, dibahas di bawah ini untuk melayani permintaan pengguna |
4 | Buat / Hapus / Keamanan / Transaksi Pemrosesan penyewaan | Proses modifikasi database | Memodifikasi informasi yang berkaitan dengan penyewaan dalam repositori data ( Keamanan / Transaksi) |
5 | Laporan Penyewaan | Proses database | Modul ini menunjukan proses mengambil data penyewaan saat ini dari basis data. |
6 | Pengolahan status lot (lokasi penempatan) | Database mengakses dan memodifikasi | Modul ini mengakses repositori data berupa status lot. |
7 | Pengolahan data penyewa | Database modifikasi | Modul ini menampilkan data penyewa apakah tetap atau tidaknya |
8 | Harga sewa | Database akses | Modul ini mengakses repositori data dan menampilkan harga sewa saat ini. |
Berikut ini adalah konektor arsitektur:
# | Konektor | Tipe konektor | Deskripsi |
1 | R(Read)/W (Write) Konektor | Database akses dan / modifikasi | Konektor ini adalah antara repositori data dan komponen 4, 7 dan 8. Ini merupakan akses Read (R) atau modifikasi Write (W) dari data barang |
2 | Konektor yang hanya digunakan untuk membaca saja | Akses database | konektor ini adalah antara repositori data dan komponen 5 dan 8. Ini merupakan pembacaan relevan data dari repositori data |
3 | Kontrol konektor | Modul doa dan fungsi panggilan | Konektor ini adalah antara controller master komponen dan komponen 4, 5, 6, 7 dan 8. |
Diagram di bawah menunjukkan arsitektur ini:
R/W
|
R
|
|
2.2 Arsitektur 2: Model Akses Layer (4 layer)
Arsitektur ini hampir sama dengan arsitektur data repositori. Perbedaan utama terletak pada fakta bahwa di sini, kita memiliki akses lapisan data yang memisahkan logika bisnis dan data repositori. Pengambilan dan modifikasi data dilakukan melalui lapisan akses data, sementara semua pengolahan data atau pelaksanaan logika bisnis yang dilakukan dalam lapisan logika bisnis. Lapisan 4 adalah lapisan presentasi (kontrol induk) yang bertanggung jawab untuk berinteraksi dengan user . Itu kegunaan dari lapisan akses data berasal dari kenyataan bahwa jika jenis database diubah, maka lapisan akses juga perlu diubah sedangkan logika pengolahan tetap sama. Komponen tetap sama kecuali bahwa sekarang kita akan memiliki komponen akses data baru mendapatkan / menaruh data yang akan bertanggung jawab untuk membaca dan menulis data sesuai dengan transaksi dan informasi mengenai penyewaan gudang. Diagram di bawah menunjukkan arsitektur ini.
Data
|
|
|
|
|
|
|
|
Dari 2 Arsitektur tersebut diatas berikut perbandingan arsitektur kedua-nya
Kriteria | Arsitektur 1 | Arsitektur 2 |
Modifikasi Data Repository | Tidak Mudah | Mudah |
Penambahan Fungsi | Mudah | Tidak Mudah |
Ekstensi untuk Multi User | Tidak Mudah | Sangat Mudah |
Pengambilan Data Repository | Mudah | Tidak Mudah |
Penyediaan Efek Password Tambahan | Sulit | Mudah |
Tingkat Keamanan | Mudah | Tidak Mudah |
3. Akhir Arsitektur Sistem Manajemen Pergudangan
Dari table diatas kita melihat bahwa arsitektur 2 adalah lebih baik dikarenakan memberikan kemudahan pada setiap pemrosesan repository data. Baik dalam perubahan data sewa arsitektur lebih mudah digunakan dan juga dalam mengamankan sistem juga arsitektur memberikan kemudahan dibandingkan arsitektur 2 dalam pengolahannya.apabila ingin mengunduh,..
silahkan klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar